BAB 6
Knowledge Management dalam Konteks Organisasi Pembelajar
1. Makna Knowledge Management bagi Perusahaan
Knowledge Management sangat penting bagi perusahan terutama untuk menumbuh kembangkan pengetahuan organisasi, sebagai modal utama untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Secara umum, Knowledge Management dapat dijelaskan sebagai langkah-langkah sistematik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi, untuk menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Hal yang esensial dalam knowledge management adalah terbentuknya lingkungan belajar (learning environment) yang kondusif, sehingga para pekerja termotivasi untuk terus belajar, memanfaatkan informasi atau pengetahuan yang disediakan perusahaan dan menumbuhkembangkan pengetahuan individualnya, serta pada akhirnya mau berbagi pengetahuan baru yang didapatnya untuk menjadi pengetahuan organisasi.
Berbagai literatur banyak menjelaskan pentingnya knowledge management bagi organisasi, banyak perusahaan atau praktisi meyakini bahwa knowledge management telah menjadi faktor penentu keberhasilan perusahaan, terutama karena beberapa alasan berikut :
- Banyak pihak akademisi menyatakan bahwa era ekonomi baru akan mengacu pada era ekonomi penetahuan
- Knoewledge Management mewakili sebuah logika progresif yang maknanya melebihi dari sekedar manajemen informasi.
- Knoewledge Management dapat juga dipandang sebagai perwujudan dari sebuah integrasi dan sekaligus kulminasi dari berbagai metode organisasi yang pernah ada, misalnya : metode-metode total quality, reengineering, benchmarking, competitive intelligence, innovation, organizational agility, asset management, supply chain, change management, dll.
2. Perkembangan Paradigma Knowledge Management dalam Konteks Organisasi Pembelajar
Perkembangan paradigma organisasi pembelajar merupakan realisasi dari perkembangan konsep dan aplikasi konsep organisasi pembelajar, dapat digambarkan dalam tiga seri gelombang perubahan paradigma belajar sebagai berikut :
1. Era Paradigma Manajemen Kualitas Total : Fokus pada Membangun Proses Kerja
Pada era pertama ini, seluruh karyawan mulai dari operator sampai posisi pimpinan puncak, memiliki komitmen untuk menghasilkan produk dengan kualitas prima, dimana prestasi pimpinan organisasi diukur oleh kemampuannya untuk mencapai target zero defect. Pada era manajemen kualitas total, industri manufaktur mampu memperbaiki proses produksi secara berkelanjutan, yang dilakukan pada setiap unit kerja manufaktur maupun administrasi, sejak proses pemesanan (order entry) , proses produksi, sampai proses pengiriman produk pesanan ke consumen, sehingga mereka juga mampu memberi respons yangcepat (quick responce) terhadap berbagai pertanyaan meupun keluhan dari konsumen.
2. Era Paradigma Organisasi Pembelajar : Fokus pada Membangun Pola Berpikir
Era manajemen kualitas berkembang antara tahun 1990 – 1995. Sedangkan, era organisasi pembelajar diawali oleh bergesernya fokus perhatian organisasi dari upaya memperbaiki proses kerja secara berkelanjutan menjadi perbaikan dalam bagaimana kita sebaiknya bekerja. Era Organisasi pembelajar pada dasarnya fokus pada upaya memahami bagaimana seorang manusia berpikir saat bekerja, karena dengan memahami hal tersebut, kita akan memahami mengapa dan bagaimana ia bekerja.3. Era Paradigma Institusionalisasi Disiplin Belajar : Pengetahuan Diinstitusionalkan sebagai Disiplin Organisasi Pembelajar]
Dua gelombang kualitas dan organisasi pembelajar secara gradual bergabung untuk kemudian membentuk gelombangyang ketiga, yaitu pada saat pengetahuan sebagai hasil pembelajaran diinstitusionalkan sebagai disiplin para manjer dan pekerja. Disiplin dalam hal ini berarti komitmen, fokus dan kemampuan untuk mempraktekkan. Ketiganya harus dapat diintegrasikan. Peta Posisi Riset dalam Konteks Knowledge Management
Untuk mendalami bidang organisasi pembelajar, kita tidak bisa mengabaikan tiga unsur pembentuknya, yaitu:
1. Proses belajar
2. Manusia sebagai pelaksana proses belajar
3. Pengetahuan sebagaihasil proses belajar
No comments:
Post a Comment