Kesiapan organisasi untuk Perubahan: Sebuah studi
kasus pada kesiapan perubahan dalam manufaktur perusahaan di Indonesia.
Kemudian anggota organisasi siap untuk perubahan
processi pelaksanaan perubahan akan lebih mudah bagi agen-agen perubahan.
Organisasi terdiri dari orang-orang, yang persepsi dapat memfasilitasi atau
merusak efektivitas program perubahan. Perubahan juga perlu visi dan harus
dikomunikasikan secara efektif. Perubahan inisiatif harus dilakukan dengan menciptakan
rasa urgensi dalam organisasi. Manajer perlu membantu orang untuk melihat
dengan jelas peran mereka dalam cara-cara baru dalam melakukan sesuatu dalam
rangka membangun komitmen untuk berubah. Orang biasanya takut ketidakpastian
yang akan mereka hadapi karena dari perubahan. Dalam situasi ini, manajer harus
memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek perubahan dan
memberikan umpan balik masyarakat. Dalam lingkungan yang berubah, peran
pemimpin sangat penting dalam menginspirasi orang untuk mendukung dan
berpartisipasi dalam inisiatif perubahan. Menurut para prospek berikut,
Perusahaan X telah memenuhi persyaratan untuk memulai perubahan dengan sukses,
karena itu mereka telah memperoleh status READY berubah. Isu yang membutuhkan pengembangan
lebih lanjut dalam menciptakan perubahan kesiapan meliputi pemahaman
meningkatkan visi perubahan dengan melakukan komunikasi yang lebih efektif dan
konsisten.
Sebelum menerapkan program perubahan, organisasi
harus mengukur kesiapan rakyatnya berdasarkan tujuh aspek, di mana aspek dengan
skor rendah harus diberikan perhatian khusus dengan demikian organisasi akan
meningkatkan kesiapannya dalam melaksanakan program perubahan. Kasus diskusi
kajian pada perusahaan manufaktur Indonesia harus memberikan kontribusi pada
pemahaman yang lebih baik mengenai kesiapan organisasi untuk perubahan dan
aspek dan harus menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut ke level
diperpanjang generalisasi.
No comments:
Post a Comment